Kamis, 02 Agustus 2018

Napak Tilas 14 tahun yang lalu,.....

Hari Pertama,...
(28-07-2018)
Waktu menunjukkan pukul 12:20 waktu setempat, ketika pesawat Lion Air JT0258 mendarat di bandara Kuala Lumpur International Airport (KLIA). Sebuah bandara International yg megah dan modern, di dalam hati kecil ini,  saya kagum dengan kemegahan dan kemajuan Negeri Jiran ini. Hal yg pertama kali biasa kami lakukan ketika mendarat di bandara adalah , mencari toilet 😊, dan di bandara sebesar ini ternyata tidak terlalu sulit untuk menemukannya.  Kami, yg terdiri dari Saya, Istri saya Dian, dan kedua anak laki-laki saya, Athar dan Farrell, bergegas menuju tempat Bagage Claim, setelah bertanya dengan petugas bandara, akhirnya kami menaikki Aerotrain, menuju Main terminal untuk mengurus ke imigrasian dan pengambilan bagasinya. Anak-anak, terutama si bungsu Farrell, sangat senang naik Aerotrain tsb, karena ini merupakan pengalaman pertama baginya. Aerotrain merupakan kereta cepat di dalam bandara KLIA, yg menghubungkan antara Terminal A dengan Main Terminal. Main Terminal, adalah merupakan tempat pengambilan bagasi, tiketing, dan keimigrasian. Setelah menyelesaikan keimigrasian dan pengambilan bagasi, kami menuju pintu keluar bandara, gate 4, menunggu taxi, yg menjemput kami dan  akan mengantar kami selama di Negeri Jiran ini. 




Sekitar 5 menit kami menunggu, Taxi yg menjemput datang, dengan menggunakan Proton Exxora, warna merah, PBH 114, sang driver yg juga merangkap guide, pak Zuba namanya, dengan ramah dan logat malaya yg kental, menyapa kami, dan dengan sigap membawakan bagasi kami ke dalam mobilnya. Jarak antara bandara KLIA dengan Kota Kuala Lumpur (KL) kira-kira 60 km, yg biasanya dapat ditempuh dengan waktu sekitar 1,5 jam saja, tergantung dari kondisi jalanan. Kebetulan saat itu hari sabtu, weekend, kondisi lalulintas lumayan padat, dan kira-kira baru berjalan 1/2 jam perjalanan, kami terjebak kemacetan ,...😟. Untunglah pak Zuba, dengan cekatan memutar balik arah untuk mencari jalan lepas dari kemacetan,...dan dengan nada bercanda saya bilang " wah, klo di Jakarta kayak gini udah biasa tuh,.. πŸ˜‚, dengan tersenyum pak Zuba menjawab : Wah saya bisa streess nih, πŸ˜ŠπŸ˜”,(logat malay)  hahaha berarti pak zuba klo nyopir di Jakarta bisa stresss hehehe,...Ternyata Kota Jakarta, terkenal dengan kemacetannya lho, bahkan sampai Malaysia,...


Akhirnya setelah berputar-putar menghindari kemacetan (walau tak terlalu macet sih), pada pukul 14:30 waktu setempat, tibalah kami di Pullman Hotel & Residence, di Jl. Conlay, kawasan Bukit Bintang, tempat kami bermalam selama di KL. Di Pullman kami sengaja reseved di Residence Roomnya/ Family room yaitu "two bedroom apartment", agar kami berempat bisa satu kamar, dan jadilah kami mendapatkan room no. 1834, di lantai 8, dgn view pemandangan  kota KL, kawasan Bukit Bintang yg terkenal sebagai kawasan pusat perbelanjaan di KL... Setelah beristirahat sejenak, dan menikmati kenyamanan kamar, sekitar pukul 15:30 waktu setempat, kami beranjak dari kamar untuk mencari makan sekaligus cuci mata menelusuri jala-jalan di kawasan Bukit Bintang tsb. kebetulan sekali di depan hotel, terdapat salah satu mall yg lumayan besar yaitu Pavilion Mall Kuala Lumpur, yg merupakan salah satu mall modern yg lumayan ramai, apalagi di waktu  weekend ini.

Setelah puter-puter keliling di dalam mall, akhirnya kami makan di Food Republik lantai 1, dimana terdapat banyak pilihan menu makanan dari berbagai gerai-gerai makanan. Pilihan jatuh ke Teppan Yaki, sebuah gerai makan yg sudah tidak asing lagi bagi kami, yg sering kami kunjungi di Plasa Senayan , Jakarta. Di KL, tak lupa kami , janji ketemuan dengan teman yg kebetulan  tinggal di KL. Dia sebenernya WNI, tapi telah sekitar 4 tahun  menetap di KL, nama nya Mei Celia Senduk, orang asli  Manado. Sekitar pukul 16:00 an waktu setempat, di salah satu sudut Food Republik,..akhirnya kami bertemu dengan Celia, seneng rasanya di negeri orang ketemu temen,...  Setelah sejenak berbasa-basi menanyakan kabar, kamipun di ajak berkeliling ke mall tsb, dan tak lupa kami juga menyempatkan berfoto-foto, dan berselfie ria,..heheheπŸ˜‚πŸ’—...





Setelah puas berfoto-foto, kami di ajak ke tempat ikonik di KL, apalagi klo bukan KLCC (Kuala Lumpur City Centre) ,di mana terdapat Menara Kembar Petronas,.. Jalan dari Pavilion menuju KLCC tidak begitu jauh, sekitar 10 menitan dengan mengendarai Perodua, Myvi, sebuah mobil yg laris di pasaran Malaysia, kami tiba di KLCC , ditempat inilah 14 tahun yg lalu saya dan istri saya, sempat berfoto dan mengunjungi Menara Kembar Petronas,....πŸ‘πŸ˜Š, ternyata seingat saya, tidak ada perubahan yg berarti di Petronas Twins Tower ini. Taman-taman, jalan-jalannya dan warna-warna cat di depan menara tidak ada perubahan yg berarti. Dan seperti biasa, kami menyempatkan berfoto-foto di depan menara Petronas, cekrek,..cekrek,..cekrek πŸ˜ŠπŸ˜™ .




Setelah puas berfoto-foto, kami melanjutkan perjalanan ke sebuah tempat yg 14 tahun  lalu sempat kami kunjungi, menginap dan berfoto disana,.. Dulu namanya Legend Hotel terletak di kawasan Jalan Putra, Chow Kit, di tengah kawasan bisnis utama kota KL, Putra World Trade Centre (PWTC). Saat ini hotel itu telah berganti owner, sehingga berubah nama menjadi Sunway Putra Hotel,...Perjalanan menuju kesana di tempuh dengan waktu sekitar 15 menit, Kami di drop di lobby mall, dan berpisah dengan Celia, walaupun sebentar menemani tapi kami merasa senang dan sangat berkesan,.. Di dalam mall kami sempat berkeliling sebentar, kemudian keluar dan berkeliling mengingat-ingat 14 tahun yg lalu, di mana lokasi kami sempat berfoto. Nostalgia 14 tahun yg lalu, membuat kami bersemangat keliling walaupun Athar dan Farrell kecapean, dan ingin segera kembali ke Pullman....

Setelah puas berfoto, kami memutuskan untuk kembali ke Pullman Hotel, kira2 waktu menunjukkan pukul 19:30 waktu setempat,..sebelumnya kami menyempatkan membeli camilan di Cold Storage, ground level, Sunway Putra Mall.  Sempat bertanya-tanya untuk  transportasi menuju Pullman Hotel, akhirnya kami memutuskan menggunakan Taxi Meter, .. Lumayan sih , sekitar 15 menit perjalanan menuju Pullman di jl. Conlay, kawasan Bukit Bintang, dari Meter Taxi tertera angka RM 10.90, yah ternyata tidak terlalu mahal kok,..
Kira-kira pukul 19:30, kami sampai di kamar hotel, rasa capek dan pegal membuat ingin cepat-cepat merebahkan diri di kasur yg empuk itu, saya sempatkan mandi berendam air hangat,... wah rasanya seperti di pijit-pijit , seger dan enak sekali,.. Anak-anak ketika tiba di kamar hotel langsung menyalakan smatphone masing-masing dan kemudian bermain Mobile Legends via wifi di kamar hotel. Mereka lupa  rasa capek dan pegal, yg penting bisa main gadget dan happy, dan itu lah ciri-ciri Kids jaman Now πŸ˜†,... Setelah sebentar menikmati camilan, tak terasa mata mulai terasa berat, ngantuk mulai menyerang, begitu pula dengan anak-anak, mereka mulai menguap tanda-tanda  mulai mengantuk,..Jam ketika itu menunjukkan pukul 22:00 waktu setempat, tak terasa kami tertidur pulas,.. beristirahat untuk persiapan esok hari melanjutkan napak tilas 14 tahun yg lalu,.... zzz zzz zzz πŸ˜”πŸ˜”πŸ˜”


Bersambung Hari Kedua,...

0 komentar:

Posting Komentar

Puisi Malam

Pengikut

Statistik

Popular Posts

HOT PROMO

HOT PROMO